DEMAM TIFOID
PENDAHULUAN
Demam tifoid
adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella
typhi. Demam paratiroid adalah penyakit sejenis yang disebabkan oleh Salmonella
paratyphi A, B, dan C. gejala dan tanda kedua penyakit tersebut hampir sama,
tetapi manifestasi klinis paratifoid lebih ringan. Kedua penyakit di atas
disebut tifoid. Terminologi lain yang sering digunakan adalah typhoid fever,
paratyphoid fever, typhus, dan paratyphus abdominalis atau demam enteric.
EPIDEMIOLOGI
Demam tifoid
menyerang penduduk di semua Negara. Seperti penyakit menular lainnya, tifoid
banyak ditemukan di Negara berkembang yang hygiene pribadi dan sanitasi
lingkungannya kurang baik. Prevalensi kasus bervariasi tergantung dari lokasi,
kondisi lingkungan setempat, dan perilaku masyarakat. Angka insidensi di
Amerika Seriakt tahun 1990 adalah 150/100.000 penduduk setiap tahunnya,
sedangkan prevalensi di Asia jauh lebih banyak yaitu sekitar 900/10.000
penduduk per tahun. Meskipun demam tifoid menyerang semua umur, namun golongan
terbesar tetap pada usia kurang dari 20 tahun.
ETIOLOGI
Penyebab demam tifoid adalah
bakteri Salmonella typhi. Salmonella
adalah bakteri Gram-negatif tidak berkapsul, mempunyai flagella dan tidak
membentuk spora. Kuman ini mempunyai tiga antigen yang penting untuk
pemeriksaan laboratorium, yaitu :
- 1. Antigen O (somatic)
- 2. Antigen H (flagella)
- 3. Antigen K (selaput)
Bakteri ini akan mati pada
pemanasan 57o C selama beberapa menit.
Manifestasi klinis demam tifoid
tergantung dari virulensi dan daya tahan tubuh. Suatu percobaan pada manusia
dewasa menunjukkan bahwa 107 mikroba dapat menyebabkan 50% sukarelawan
menderita sakit, meskipun 1000 mikroba juga dapat menyebabkan penyakit. Masa
inkubasi adalah 10-20 hari.
PENULARAN
Penularan
penyakit adalah melalui air dan makanan. Kuman dapat bertahan lama dalam
makanan. Penggunaan air minum secara masal yang tercemar kuman ini sering
menyebabkan KLB. Vektor berupa serangga juga berperan dalam penularan penyakit.
GEJALA DAN TANDA
Demam lebih
dari tujuh hari adalah gejala yang paling menonjol. Demam ini bisa diikuti oleh
gejala tidak khas lainnya seperti diare, anoreksia, atau batuk. Pada keadaan
yang parah bisa disertai gangguan kesadaran. Komplikasi yang bisa terjadi
adalah perforasi usus, perdarahan usus, dan koma. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan adanya salmonella dalam darah melalui kultur. Karena isolasi
salmonella relatif sulit dan lama, maka pemeriksaan serologi Widal untuk
mendeteksi antigen O dan H sering digunakan sebagai alternative. Titer ≥ 1/40 dianggap positif demam tifoid.
PENGOBATAN
- 1. Pemberian kloramfenikol 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis, selama 14 hari.
- 2. Pemberian amoksilin 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis
- 3. Pemberian kotrimoksazol
PENCEGAHAN
Kebersihan makanan dan minuman
sangat penting untuk mencegah demam tifoid. Merebus air minum sampai mendidih
dan memasak makanan samapai matang juga
sangat membantu. Selain itu juga perlu dilakukan sanitasi lingkungan termasuk
membuang sampah pada tempatnya dengan baik dan pelaksanaan program imunisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar