SAYA DATANG
Jangan mudah membuat janji ketika
anda sedang bahagia. Jangan bertidak gegabah. Dan jangan pernah meninggalkan
cita-cita anda selangkah pun sebelum cita-cita tersebut tercapai hanya karena
anda lelah.
VEGETABLE ROOTS
Pada zaman dinasti Song sekitar
seribu tahun yang lampau, ada seorang pencuri yang terkenal dengan panggilan
‘Saya Datang’ di Hangzhou. Setiap dia mencuri, dia tidak meninggalkan jejak
apapun kecuali nama julukannya di dinding rumah korban.
Penduduk kota tersebut kesal
karena rumah mereka sering kali dimasukinya. Pencarian secara menyeluruh
dilaksanakan dan akhirnya orang tersebut berhasil tertangkap dan dibawa kepada
hakim kota .
“Apakah anda mempunyai bukti
bahwa ia bersalah?” Tanya hakim kepada
polisi.
“Tidak salah lagi, Yang Mulia,”
jawab petugas.
Tetapi orang itu menyangkal
tuduhan tersebut.
“Yang Mulia, anda menangkap orang
yang salah,”protesnya. “polisi sudah putus asa dan mereka menajdikan saya
kambing hitam. Mereka tidak punya bukti.”
Polisi memperingatkan hakim:
“Kami sudah bersusah payah menangkapnya, Yang Mulia. Jika Yang Mulia
melepaskannya, sangatlah sukar bagi kami untuk menangkapnya kembali.”
Meskipun tidak ada bukti melawan
orang itu, hakim memerintahkan suapay dia ditempatkan di tahanan untuk
sementara waktu sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut.
Sesuai dengan adata yang berlaku,
seorang tahanan harus memberi uang kepada penjaga penjara pada waktu masuk
penjara.
“Saya tidak mempunyai apa-apa
sekarang,” kata orang tersebut ke penjaga penjara pada waktu masuk penjara.
“Mereka menangkap saya dan mengambil semua milikku. Tapi saya mempunyai beberapa
perak di Kuil di gunung Tuhan. Saya ingin memberikannya kepada anda. Saya
menyembunyikannya di bawah bata yang pecah di dalam kuil. Pergilah ke sana,
berpura-puralah sembahyang dan kemudian ambilah perak tersebut.
Penjaga penjara tidak yakin apakah
orang tersebut berkata jujur atau tidak. Walaupun begitu, penjaga itu pergi
juga dan menemukan 20 ons perak. Dia sangat senang dan mulai memperlakukan
tahanan itu seperti temannya.
Beberapa hari kemudian, orang tersebut berkata lagi kepada penjaga,
“Terima kasih atas kebaikan anda. Saya mempunyai bungkusan yang saya
sembunyikan di bawah jembatan. Saya ingin memberikannya kepada anda juga.”
“ Tetapi jembatan tersebut sangat
ramai, bagaimana saya dapat membawa sesuatu tanpa ketahuan?”
“Bawa beberapa pakaian.
Pura-puralah mencucinya dan kemudian ambillah bungkusan tersebut dan letakkan
dalam keranjang cucian Anda.”
Penjaga penjara melakukan apa
yang diusulkan oleh orang tersebut dan menemukna 300 ons perak di dalam
bungkusan itu. Dia sangat gembira dan membawa beberapa botol anggur ke penjara
untuk diminum bersama dengan orang itu.
“Saya ingin meminta pertolongan
anda,” kata orang itu. “Saya ingin pulang ke rumah saya besok malam. Saya akan
kembali sebelum subuh.”
Melihat keraguan penjaga itu, dia
berkata lagi: “Jangan kuatir, teman. Kenapa saya hpiarus kabur? Polisi sudah
menangkap orang yang salah dan hakim tidak dapat menuntut saya. Tidak ada
bukti. Saya yakin bahwa saya akan dilepaskan segera. Peganglah janji saya :
saya akan kembali dalam waktu 4 jam.”
Penjaga berpikir,”Meskipun dia
tidak kembali, perkara ini tidaklah terlalu serius dan hakim tidak mempunyai
bukti untuk menyatakan dia bersalah. Dan saya dapat menggunakan uang yang
diberikannya untuk menyelesaikan masalah yang timbul jika keadaan yang buruk
terjadi.” Maka dia mengizinkannya pulang.
Orang itu tidak keluar melalui
pintu tapi malah melompat ke atas atap penjara dan menghilang tanpa menimbulkan
suara sedikit pun. Penjaga tertidur ketika orang itu kembali. Dia membangunkan
penjaga itu.
“Saya kembali.”
“Bagus! Kamu menempati janjimu.”
“Saya tidak mai kamu terlibat
masalah karena saya. Terima kasih telah membiarkan saya keluar. Sya
meninggalkan sesuatu di rumahmu sebagai tanda penghargaan. Saya berharap saya
dapat segera dibebaskan.”
Penjaga kurang mengerti ucapan
orang itu. Dia bergegas pulang ke rumahnya.
“Kamu kembali ke rumah pada saat
yang tepat,” kata istrinya dengan gembira. “Saya ingin memberitahumu bahwa
waktu subuh tadi saya mendengar suara dari atap. Seseorang menjatuhkan sebuah
bungkusan ke dalam rumah. Ketika saya membukanya, isisnya adalah emas dan
perak. Surga sedang menurunkan rahmatnya di atas kita!”
“Hush! Simpan semuanya! Jangan
mengatakan apa-apa tentang hal ini. Kita akan menjualnya nanti.”
Dia kembali ke penjara utnuk
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang itu.
Pada hari itu, setengah lusin
keluarga melaporkan pencurian pada malam sebelumnya. Di dinding tiap urmah ada
tulisan: “Saya datang”
Ketika hakim mendengar hal ini,
dia memerintahkan agar orng itu segera dibebaskan. Jelaslah bahwa sang pencuri
masih berkeliaran bebas.
Hanya penjaga penjara yang
mengetahui kebenarannnya tapi tidak memberitahu siapa pun.
KOMENTAR : Tidak ada alibi adalah
alibi yang paling sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar