Selasa, 14 Mei 2013

kisah kebijaksanaan



SAYA DATANG


Jangan mudah membuat janji ketika anda sedang bahagia. Jangan bertidak gegabah. Dan jangan pernah meninggalkan cita-cita anda selangkah pun sebelum cita-cita tersebut tercapai hanya karena anda lelah.

VEGETABLE ROOTS

Pada zaman dinasti Song sekitar seribu tahun yang lampau, ada seorang pencuri yang terkenal dengan panggilan ‘Saya Datang’ di Hangzhou. Setiap dia mencuri, dia tidak meninggalkan jejak apapun kecuali nama julukannya di dinding rumah korban.
Penduduk kota tersebut kesal karena rumah mereka sering kali dimasukinya. Pencarian secara menyeluruh dilaksanakan dan akhirnya orang tersebut berhasil tertangkap dan dibawa kepada hakim kota .
“Apakah anda mempunyai bukti bahwa ia  bersalah?” Tanya hakim kepada polisi.
“Tidak salah lagi, Yang Mulia,” jawab petugas.
Tetapi orang itu menyangkal tuduhan tersebut.
“Yang Mulia, anda menangkap orang yang salah,”protesnya. “polisi sudah putus asa dan mereka menajdikan saya kambing hitam. Mereka tidak punya bukti.”
Polisi memperingatkan hakim: “Kami sudah bersusah payah menangkapnya, Yang Mulia. Jika Yang Mulia melepaskannya, sangatlah sukar bagi kami untuk menangkapnya kembali.”
Meskipun tidak ada bukti melawan orang itu, hakim memerintahkan suapay dia ditempatkan di tahanan untuk sementara waktu sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut.
Sesuai dengan adata yang berlaku, seorang tahanan harus memberi uang kepada penjaga penjara pada waktu masuk penjara.
“Saya tidak mempunyai apa-apa sekarang,” kata orang tersebut ke penjaga penjara pada waktu masuk penjara. “Mereka menangkap saya dan mengambil semua milikku. Tapi saya mempunyai beberapa perak di Kuil di gunung Tuhan. Saya ingin memberikannya kepada anda. Saya menyembunyikannya di bawah bata yang pecah di dalam kuil. Pergilah ke sana, berpura-puralah sembahyang dan kemudian ambilah perak tersebut.

Penjaga penjara tidak yakin apakah orang tersebut berkata jujur atau tidak. Walaupun begitu, penjaga itu pergi juga dan menemukan 20 ons perak. Dia sangat senang dan mulai memperlakukan tahanan itu seperti temannya.
Beberapa hari kemudian,  orang tersebut berkata lagi kepada penjaga, “Terima kasih atas kebaikan anda. Saya mempunyai bungkusan yang saya sembunyikan di bawah jembatan. Saya ingin memberikannya kepada anda juga.”
“ Tetapi jembatan tersebut sangat ramai, bagaimana saya dapat membawa sesuatu tanpa ketahuan?”
“Bawa beberapa pakaian. Pura-puralah mencucinya dan kemudian ambillah bungkusan tersebut dan letakkan dalam keranjang cucian Anda.”
Penjaga penjara melakukan apa yang diusulkan oleh orang tersebut dan menemukna 300 ons perak di dalam bungkusan itu. Dia sangat gembira dan membawa beberapa botol anggur ke penjara untuk diminum bersama dengan orang itu.
“Saya ingin meminta pertolongan anda,” kata orang itu. “Saya ingin pulang ke rumah saya besok malam. Saya akan kembali sebelum subuh.”
Melihat keraguan penjaga itu, dia berkata lagi: “Jangan kuatir, teman. Kenapa saya hpiarus kabur? Polisi sudah menangkap orang yang salah dan hakim tidak dapat menuntut saya. Tidak ada bukti. Saya yakin bahwa saya akan dilepaskan segera. Peganglah janji saya : saya akan kembali dalam waktu 4 jam.”
Penjaga berpikir,”Meskipun dia tidak kembali, perkara ini tidaklah terlalu serius dan hakim tidak mempunyai bukti untuk menyatakan dia bersalah. Dan saya dapat menggunakan uang yang diberikannya untuk menyelesaikan masalah yang timbul jika keadaan yang buruk terjadi.” Maka dia mengizinkannya pulang.
Orang itu tidak keluar melalui pintu tapi malah melompat ke atas atap penjara dan menghilang tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Penjaga tertidur ketika orang itu kembali. Dia membangunkan penjaga itu.
“Saya kembali.”
“Bagus! Kamu menempati janjimu.”
“Saya tidak mai kamu terlibat masalah karena saya. Terima kasih telah membiarkan saya keluar. Sya meninggalkan sesuatu di rumahmu sebagai tanda penghargaan. Saya berharap saya dapat segera dibebaskan.”
Penjaga kurang mengerti ucapan orang itu. Dia bergegas pulang ke rumahnya.
“Kamu kembali ke rumah pada saat yang tepat,” kata istrinya dengan gembira. “Saya ingin memberitahumu bahwa waktu subuh tadi saya mendengar suara dari atap. Seseorang menjatuhkan sebuah bungkusan ke dalam rumah. Ketika saya membukanya, isisnya adalah emas dan perak. Surga sedang menurunkan rahmatnya di atas kita!”
“Hush! Simpan semuanya! Jangan mengatakan apa-apa tentang hal ini. Kita akan menjualnya nanti.”
Dia kembali ke penjara utnuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang itu.
Pada hari itu, setengah lusin keluarga melaporkan pencurian pada malam sebelumnya. Di dinding tiap urmah ada tulisan: “Saya datang”
Ketika hakim mendengar hal ini, dia memerintahkan agar orng itu segera dibebaskan. Jelaslah bahwa sang pencuri masih berkeliaran bebas.
Hanya penjaga penjara yang mengetahui kebenarannnya tapi tidak memberitahu siapa pun.
KOMENTAR : Tidak ada alibi adalah alibi yang paling sempurna

Tidak ada komentar: