Selasa, 14 Mei 2013

kisah kebijaksanaan



DETEKTOR KEBOHONGAN

Seseorang masih mempunyai harapan jika dia telah melakukan sesuatu yang buruk tetapi takut untuk diketahui. Seseorang sudah tercela jika dia melakukan suatu hal yang bagus tetapi ingin supaya semua orang mengetahuinya.

-VEGETABLE ROOTS

Pada zaman dinasti Song sekitar seribu tahun yang lampau, hiduplah seorang bernama Chen Xiang di Fujian, sebuah propoinsi di bagian selatan China.
Suatu malam ada pencurian sejumlah besar uang di sebuah hotel. Plisi cepat-ce[at menahan semua tersangka di hotel dan sekitarnya. Semuanya berjumlah lima belas orang. Tetapi tak seorangpun mengaku telah melakukan pencurian.
Pada pengadilan yang pertama, Hakim Chen tidak mempunyai cukup bukti untuk menuntut seorang pun. Kemudian dia mengumumkan bahwa di sebuah kuil di bagian utara kota tersebut, ada sebuah bel kuningan yang sudah tua. Bel ini mempunyai kekuatan untuk mengungkap kebohongan.

Dia mengirim beberapa polisi untuk meminjam bel tersebut. Setelah bel itu dipasang di pengadilan, hakim membungkuk di depan bel dan secara serius memintanya untuk menjatuhkan keputusan dalam perkara ini. Kelimabelas orang itu dihadapkan pada bel itu. Setiap orang diharuskan untuk menyentuh bel itu dengan tangannya. Dia mengatakan bahwa jika seseorang itu tidak bersalah, bel tidak akan berbunyi ketika disentuh. Tetapi jika bersalah, bel itu akan berdering.
Kemudian semua lampu dimatikan dan ruang pengadilan menjadi sangat gelap. Satu persatu dari para tersangka berjalan menuju bel kuningan yang diletakkan di belakang sebuah layar dan meletakkan tangan mereka di atasnya. Ketika bel tersebut tidak berbunyi, para hadirin di pengadilan menjadi kecewa karena berarti semua orang lulus tes itu.
Ketika lampu dinyalakan, hakim meminta mereka untuk menjulurkan tangan mereka. Di antara tangan-tangan yang hitam, ada sepasang tangan yang bersih.
“Kamu adalah pencuri itu.” Kata Hakim Chen, menunjuk kepada pria yang tangannya bersih.
Sebelumnya hakim memerintahkan untuk melapisi bel tersebut dengan minyak. Pencuri tidak berani menyentuh bel karena takut kejahatannya akan terungkap.
Pria itu ditangkap dan akhirnya mengakui bahwa dialah yang melakukan pencurian tersebut.


KOMENTAR : Cerita ini mengingatkan kita pada polygraph, sebuah alat modern yang dapat mengungkapkan kebenaran berdasarkan detak nadi, tekanan darah, dan pernapasan dari seseorang. Tetapi bagaimanapun juga, pembohong yang berpengalaman dapat mengalahkan mesin itu sama seperti orang tidak berdosa yang gugup akan gagal dalam tes itu. Dalam mengadili seorang manusia, pengukuran secara kuantitatif adalah yang paling tidak akurat. Kita semua tahu bahwa wajah, mata, dan gerak tubuh bisa mengungkapkan lebih banyak informasi mengenai seseorang.

Tidak ada komentar: