Minggu, 12 Mei 2013

HEPATITIS (A & B)

HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Sebelumnya hepatitis dibedakan menjadi tiga, yaitu hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis non-A dan non-B. saat ini, sudah ditemukan virus hepatitis C, D, E, F, G dan lainnya.  Virus hepatitis G ditemukan pada tahun 1996. Hepatitis yang akan dibahas di sini adalah hepatitis A dan hepatitis B, emngingat tingginya prevalensi keduanya di Indonesia disbanding hepatitis lainnya.

HEPATITIS A
PENDAHULUAN
Hepatitis A berupa infeksi hati akut. Karena sifat menularnya maka penyakit ini disebut juga hepatitis infeksiosa. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia karena masih seringnya menyebabkan KLB. Penyakit ini termasuk common source yang penularan utamanya melalui makanan dan sumber air, namun bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual.
Suatu studi di Jkarta melaporkan bahwa anti –VHA kadang-kadang ditemukan pada bayi yang baru lahir, dan ditemukan pada 20% bayi. Angka prevalensi ini terus meningkat pada usia di ats 20 tahun. Di swedia , prevalensi anti –VHA hanya sebesar 5% dari populasi yang ditemukan [pada usia 30 tahhun. Angka kematian sangat rendah, bisa hanya sebesar 0.3%.




ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini adalah Virus Hepatitis A (VHA) atau virus entero72 dari kelas Picornavirus. VHA dapat ditemukan dalam tinja pasien. Antiboditerhadap  penyakit ini dapat diperiksa pada serum darah pasien. Anti-HA dapat menetap dalam serum sampai bertahun-tahun setelah terinfeksi, tetapi puncak titer anti-HA biasanya didapatkan pada 1 minggu setelah sakit.

PENULARAN
Penyakit ini ditularkan secara fecal-oral dari makanan dan minuman yang terinfeksi. Dapat juga ditularakan melalui hubungan seksual. Penyakit ini terutama menyerang golongan sosial ekonomi rendah yang sanitasi dan higiene yang kurang baik. Masa inkubasi penyakit ini adalah 14-50 hari, dengan rata-rata 2-28 hari. Penularan berlangsung cepat. Pada KLB, di suatu SMA di Semarang, penularan melalui kantin sekolah diperburuk dengan sanitas kantin dan WC yang kurang bersih.

GEJALA DAN TANDA
1-2 minggu sebelum gejala ikterik (kekuningan pada kulit) terjadi demam sedang, anoreksia, mual, munatah, dan gejala tidak khas lainnya. Satu sampai lima  hari sebelum kekuningan pada kulit, muncul air kencing berwarna kuning kecoklatan seperti teh. Tinja berwarna pucat. Warana putih pada mata akan berwarna kekuningan . Enzim hati (SGOT,SGPTdan gamma-GT) akan meningkat pada pemeriksaan laboratorium .

PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit dimaksudkan untuk mengendalikan morbiditas dan mortalitas penyakit.
a.       Surveilans epidemiologi
Surveilans adalah kegiatan pemantauan terus menerus pada perkembangan kasus penyakit. Sumber datanya berasal dari laporan puskesmas, rumah sakit dan masyarakat. Data diolah dan dianalisis secara epidemiologis berdasarkan umur, jenis kelamin, tempat tinggal, waktu, gejala, dan lainnya. Perlu diperhatikan apakah ada hubungan epidemiologis antara pasien yang satu dengan lainnya. Perlu dibuat pemetaan/maping unutk mempermudah analisis.
b.      Penyelidikan epidemiologis
Laporan yang masuk perlu dilacak di lapangan untuk mengonfirmasi dan mendapatkaan informasi lebih jauh tentang penyebran penyakit. Selain data penderita, diperlukan pula data sumber makanan dan minuman selama satu bulan terakhir untuk menemukan sumber dan cara penularan.
c.       Penanggulangan
Kegitan untuk menghentikan penularan dilakukan dengancara:
1.      Menemukan dan mengobati (merujuk) penderita ke rumah sakit
2.      Mensterilisasi sumber air bila diperlukan
3.      Memberikan penyuluhantentang penyakit, hygiene dan sanitas

HEPATITIS B
PENDAHULUAN
Penyakit ini menyerang semua umur, gender, dan ras di seluruh dunia. Hepatitis B dapat menyerang dengan atau tanpa gejala. Sekitar 5% penduduk dunia mengidap hepatitis B tanpa gejala. Angka prevalensi bervariasi sesuai dengan kemampuan negera yang bersangkutan dalam menangani penyakit ini. Di Negara maju seperti AS dan Eropa, prevalensinya sekitar 0.1%, sedangkan di Asi dan Afrika mencapai 15%. Prevalensi di Indonesia sekitar 5-17% (endemisitas sedang-tinggi).

ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB) yang berukuransekitar 42nm. Virus ini mempunyai lapisan luar (selaput) yang berfungsi sebagai antigen HBsAg. Virus mempunyai bagian inti dengan aprtikel inti HBcAg dan HBeAg.

PATOGENESIS
Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui aliran darah untuk mencapai sel hati. Di dalm sel hati, virus memperbanyak diri melalui proses transkripsi dan replikasi dengan bantuan sel hati. Inti virus mengalami proses replikasi dengan bantuan sel hati, sedangkan selaput virus dibantu oleh sitoplasma sel hati. Respon sel tubuh manusia pada infeksi virus dapat menyebabkan keadaaan berikut :
1.      Tidak terjadi proses peradangan dan sel hati masih berfungsi normal, tetapi produksi virus berlangsung terus yang disebut dengan infeksi persisten (pasien tetap sehat dengan titer HBsAg tinggi).
2.      Terjadi proses peradangan sel hati dan sintesis virus ditekan yang disebut sebagai hepatitis akut.
3.      Terjadi proses peradangan yang berlebihan dan keadaan in akan menyebabkan kerusakan sel hati, yang disebut sebagai hepatitis fulmina
4.      Terjadi proses yang tidak sempurna , yaitu proses peradangan dan sintesis virus berjalan terus yang disebut sebagi hepatitis kronis

PENULARAN
Penularan secara parenteral terjadi melalui suntikan, tranfusi darah, operasi, tusuk jarum, rajah kulit (tattoo)dan hubungan seksual serta melalui tranmisi vertikal dari ibu ke anak. Masa inkubasinya sekitar 75 hari.

GEJALA DAN TANDA
Terdapat beberapa fase perkembangan penyakit ini
  • 1.      Fase prodromal, yaitu terdapat keluhan yang tidak khas seperti mual, sebah, anoreksi dan demam.
  • 2.      Fase ikterik, yaitu air seni berwarna seperti teh, kulit menguning dan keluhan menguat
  • 3.      Fase penyembuhan, yaitu saat mulai sudah terbentuk anti-HB
Prognosis penyakit ini bervariasi sesuai dengan virulensi virus dan daya tahan tubuh pasien. Sekitar 5-10% hepatitis B akut akan berubah menjadi hepatitis kronis. Pasien hepatitis B harus dirawat di rumah sakit untuk mencegah proses lebih lanjut.

PENCEGAHAN
Saat ini sudah dikembangkan imunisasi hepatitis B yang diberikan saat bayi. Pemberian vaksin pada minggu pertama kehidupan (0-7 hari) telah berhasil menurunkan perkembangan penyakit se ccdara signifikan.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Buagus gitu lho..sip

dea mengatakan...

siip ve

Stephani_TI_B_112110101096 mengatakan...

trimsss... makasi atas bantuannya...

Unknown mengatakan...

Nama saya Rebecca dan sudah 2 bulan sejak dr. Iyabiye menyelamatkan saya dari hepatitis kronis b. Saya menderita penyakit itu untuk waktu yang lama, perut saya bengkak dan sakit di sekujur tubuh. Saya memanggilnya dan dia memberi saya obatnya dan setelah saya minum obat, saya sembuh. Saya di sini untuk mengucapkan terima kasih dan memberi tahu orang-orang bahwa hepatitis dapat disembuhkan. Hubungi dia di: iyabiyehealinghome@gmail.com Hubungi/whtsapp: +2348072229413